PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP
A.
PENGANTAR
Mikroskop merupakan
alat optik yang digunakan sebagai alat bantu untuk mengamati benda-benda yang
berukuran sangat kecil. Dengan mikroskop kita dapat melihat benda-benda yang
berukuran kecil dengan jelas karena di dalam mikroskop terdapat lensa yang
dapat memperbesar objek pengamatan dengan pembesaran tertentu.
Komponen mikroskop
terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian optik dan bagian mekanik. Bagian
optik terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, diafragma, kondensor, cermin,
dan kaca filter. Sedangkan bagian mekanik terdiri dari revolver, tubus, statif,
makrometer, mikrometer, meja sediaan, penggerak sediaan, pengatur kondensor,
dan kaki (alas). Dalam melakukan pengamatan benda-benda kecil, tentu saja
dibutuhkan keterampilan khusus dalam menggunakan mikroskop. Oleh karena itu,
siswa harus mengenal dan dibiasakan untuk menggunakan mikroskop dengan baik dan
benar.
Kemampuan
menggunakan mikroskop merupakan ketrampilan dasar yang harus dikembangkan.
Kemampuan menggunakan mikroskop merupakan ketrampilan prasyarat untuk mencapai
kompetensi dasar yang lainnya, misalnya; (1) organisasi kehidupan (2) pemahaman
mengenai adanya keanekaragaman dan kemampuan klasifikasi, (3) pemahaman mengenai struktur dan jaringan
tumbuhan (4) memahami alat gerak (otot dan
tulang)
B.
PELAKSANAAN
1.
Alat dan bahan:
Untuk melatih penggunaan mikroskop harus disediakan beberapa alat dan bahan
terlebih dahulu, diantaranya: mikroskop
siswa dan kit pemeliharaan, pipet tetes, gelas kimia, kaca benda, kaca penutup,
preparat kering, misalnya: Paramaecium,
Hydra, Spirogyra, batang, akar, daun monokotil dan dikotil, serta bahan
untuk pembuatan preparat basah misalnya, air kolam dan daun tumbuhan. Kegiatan
praktikum ini bisa dibagi menjadi tiga kegiatan utama, yaitu kegiatan
pengenalan mikroskop, penggunaan mikroskop, dan pembuatan preparat.
2.
Pengenalan
mikroskop. Pada kegiatan ini guru menjelaskan tentang komponen-komponen
mikroskop, fungsi dan cara penggunaannya sambil mendemontrasikannya di hadapan
siswa. Di samping itu, guru juga menunjukkan cara mengambil, membawa dan
menyimpan mikroskop. Pada kegiatan ini siswa berlatih menggunakan mikroskop
dengan cara melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi dan memahami fungsi komponen-komponen
mikroskop.
3.
Setelah paham
menggunakan mikroskop, siswa berlatih untuk meningkatkan keterampilan
menggunakan mikroskop dengan cara mengamati berbagai macam preparat awetan
kering seperti Paramaecium, Hydra, Spirogyra, serta akar, batang, daun monokotil
dan dikotil pada perbesaran tertentu, kemudian menggambar objek yang diamati
pada lembar pengamatan yang telah disediakan.
4.
Setelah terampil
mengamati objek dengan menggunakan mikroskop. Selanjutnya siswa berlatih
membuat preparat segar misalnya irisan melintang daun, batang dan mengamati
kehidupan pada setetes air kolam atau sawah.
5.
Selama melakukan
kegiatan, siswa mungkin mengalami beberapa kesulitan, diantaranya dalam
menggunakan mikroskop. Hal ini dapat
terlihat ketika siswa kesulitan dalam
mengamati objek pengamatan dengan jelas. Biasanya siswa kesulitan dalam
menggunakan berbagai macam perbesaran, mengatur fokus penglihatan objek, serta
mengatur cermin untuk memperoleh cahaya. Oleh
karena itu, guru sebagai pembimbing harus membantu siswa secara individual
untuk melatih menggunakan mikroskop dan mengamati objek pengamatan. Selain itu,
dalam melakukan pengamatan biasanya siswa mengalami kesulitan dalam
mengidentifikasi bagian-bagian dari objek pengamatan. Dalam hal ini guru dapat
membantu siswa mengidentifikasi objek pengamatan dengan memberikan petunjuk
atau penuntun berupa pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi
objek pengamatan yang mereka amati. Guru juga bisa meminta siswa untuk
membandingkan gambar objek hasil pengamatan siswa dengan gambar objek yang
sudah ada untuk memudahkan siswa dalam mengidentifikasi objek pengamatan. Siswa
juga biasanya mengalami kesulitan dalam membuat preparat misalnya dalam
melakukan sayatan epidermis daun. Bahan yang digunakan sedapat mungkin dicari
daun-daun yang lunak dan berdaging seperti daun Rhoeo discolor sehingga memudahkan siswa untuk membuat sayatan yang
tipis. Dalam hal ini guru bertugas memberikan penjelasaan cara menyayat daun
yang benar dan aman. Selain itu guru dapat mencari alternatif bahan lain
seperti mengganti bagian daun dengan batang atau akar yang muda, lunak, dan
berdaging. Kemudian guru juga harus memberikan cara yang mudah dan tepat dalam
membuat preparat agar terlihat jelas jika diamati dengan menggunakan mikroskop,
seperti menghindari terbentuknya gelembung udara pada preparat, serta menjaga
kebersihan kaca benda dan kaca penutup dari debu dan minyak.
6.
Dari kegiatan
praktikum yang dilakukan terdapat beberapa potensi keterampilan proses sains
yang dapat dikembangkan, antara lain keterampilan melakukan observasi deangan
menggunakan mikroskop dan membuat preparat. Keterampilan observasi seperti
mengamati objek pengamatan dengan detail dan mengumpulkan fakta-fakta yang
relevan dari objek yang diamati. Keterampilan berkomunikasi seperti
menggambarkan dan menyatakan secara verbal atau tertulis mengenai objek hasil
pengamatan.
7.
Data dan analisis data: Kegiatan praktikum ini akan menghasilkan fakta bayangan objek dari
preparat. berupa gambar Paramaecium
dan Protozoa lainnya, Hydra, Spirogyra dan Fitoplankton lainnya,
serta struktur akar, batang, daun monokotil dan dikotil. Data hasil pengamatan
tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk gambar objek yang diamati dan tabel
perbandingan struktur tumbuhan monokotil dan dikotil.
8.
Berkaitan dengan
cara penggunaan mikroskop kesimpulan diarahkan pada:
a)
Fungsi dari
komponen mikroskop
b)
Cara mengamati
dengan menggunakan mikroskop
c)
Cara membuat
preparat
Penarikan
kesimpulan berdasarkan materi diarahkan pada:
a)
Karakteristik objek
yang diamati
b)
Perbedaan bentuk
dan struktur objek
9.
Terapan dan pengembangan: Dari kegiatan praktikum ini, akan dihasilkan
keterampilan proses sains berupa pengamatan dengan menggunakan mikroskop dan
alat pendukung lainnya seperti pembuatan preparat. Keterampilan ini merupakan
dasar dari keterampilan lainnya yang digunakan untuk mempelajari objek-objek
yang berupa makhluk hidup.
Bu guru ini saya anak kelas 7C
BalasHapus( riandaka cahyadi putra )
Bu guru ini saya Deis kls 7f
BalasHapus(Uyun Nurdeis Buamona)
Bu guru ini saya Anggoro kls 7a
BalasHapus(Anggoro Putra Purwoto)