Sabtu, 26 Mei 2012

PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP


PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP

A.    PENGANTAR
Mikroskop merupakan alat optik yang digunakan sebagai alat bantu untuk mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil. Dengan mikroskop kita dapat melihat benda-benda yang berukuran kecil dengan jelas karena di dalam mikroskop terdapat lensa yang dapat memperbesar objek pengamatan dengan pembesaran tertentu.
Komponen mikroskop terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian optik dan bagian mekanik. Bagian optik terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, diafragma, kondensor, cermin, dan kaca filter. Sedangkan bagian mekanik terdiri dari revolver, tubus, statif, makrometer, mikrometer, meja sediaan, penggerak sediaan, pengatur kondensor, dan kaki (alas). Dalam melakukan pengamatan benda-benda kecil, tentu saja dibutuhkan keterampilan khusus dalam menggunakan mikroskop. Oleh karena itu, siswa harus mengenal dan dibiasakan untuk menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
Kemampuan menggunakan mikroskop merupakan ketrampilan dasar yang harus dikembangkan. Kemampuan menggunakan mikroskop merupakan ketrampilan prasyarat untuk mencapai kompetensi dasar yang lainnya, misalnya; (1) organisasi kehidupan (2) pemahaman mengenai adanya keanekaragaman dan kemampuan klasifikasi,  (3) pemahaman mengenai struktur dan jaringan tumbuhan  (4) memahami alat gerak (otot dan tulang)
B.     PELAKSANAAN
1.      Alat dan bahan: Untuk melatih penggunaan mikroskop harus disediakan beberapa alat dan bahan terlebih dahulu, diantaranya:  mikroskop siswa dan kit pemeliharaan, pipet tetes, gelas kimia, kaca benda, kaca penutup, preparat kering, misalnya: Paramaecium, Hydra, Spirogyra, batang, akar, daun monokotil dan dikotil, serta bahan untuk pembuatan preparat basah misalnya, air kolam dan daun tumbuhan. Kegiatan praktikum ini bisa dibagi menjadi tiga kegiatan utama, yaitu kegiatan pengenalan mikroskop, penggunaan mikroskop, dan pembuatan preparat.
2.      Pengenalan mikroskop. Pada kegiatan ini guru menjelaskan tentang komponen-komponen mikroskop, fungsi dan cara penggunaannya sambil mendemontrasikannya di hadapan siswa. Di samping itu, guru juga menunjukkan cara mengambil, membawa dan menyimpan mikroskop. Pada kegiatan ini siswa berlatih menggunakan mikroskop dengan cara melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi  dan memahami fungsi komponen-komponen mikroskop.
3.      Setelah paham menggunakan mikroskop, siswa berlatih untuk meningkatkan keterampilan menggunakan mikroskop dengan cara mengamati berbagai macam preparat awetan kering seperti  Paramaecium, Hydra, Spirogyra, serta akar, batang, daun monokotil dan dikotil pada perbesaran tertentu, kemudian menggambar objek yang diamati pada lembar pengamatan yang telah disediakan.
4.      Setelah terampil mengamati objek dengan menggunakan mikroskop. Selanjutnya siswa berlatih membuat preparat segar misalnya irisan melintang daun, batang dan mengamati kehidupan pada setetes air kolam atau sawah.
5.      Selama melakukan kegiatan, siswa mungkin mengalami beberapa kesulitan, diantaranya dalam menggunakan mikroskop.  Hal ini dapat terlihat  ketika siswa kesulitan dalam mengamati objek pengamatan dengan jelas. Biasanya siswa kesulitan dalam menggunakan berbagai macam perbesaran, mengatur fokus penglihatan objek, serta mengatur cermin untuk memperoleh cahaya. Oleh karena itu, guru sebagai pembimbing harus membantu siswa secara individual untuk melatih menggunakan mikroskop dan mengamati objek pengamatan. Selain itu, dalam melakukan pengamatan biasanya siswa mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi bagian-bagian dari objek pengamatan. Dalam hal ini guru dapat membantu siswa mengidentifikasi objek pengamatan dengan memberikan petunjuk atau penuntun berupa pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi objek pengamatan yang mereka amati. Guru juga bisa meminta siswa untuk membandingkan gambar objek hasil pengamatan siswa dengan gambar objek yang sudah ada untuk memudahkan siswa dalam mengidentifikasi objek pengamatan. Siswa juga biasanya mengalami kesulitan dalam membuat preparat misalnya dalam melakukan sayatan epidermis daun. Bahan yang digunakan sedapat mungkin dicari daun-daun yang lunak dan berdaging seperti daun Rhoeo discolor sehingga memudahkan siswa untuk membuat sayatan yang tipis. Dalam hal ini guru bertugas memberikan penjelasaan cara menyayat daun yang benar dan aman. Selain itu guru dapat mencari alternatif bahan lain seperti mengganti bagian daun dengan batang atau akar yang muda, lunak, dan berdaging. Kemudian guru juga harus memberikan cara yang mudah dan tepat dalam membuat preparat agar terlihat jelas jika diamati dengan menggunakan mikroskop, seperti menghindari terbentuknya gelembung udara pada preparat, serta menjaga kebersihan kaca benda dan kaca penutup dari debu dan minyak.
6.      Dari kegiatan praktikum yang dilakukan terdapat beberapa potensi keterampilan proses sains yang dapat dikembangkan, antara lain keterampilan melakukan observasi deangan menggunakan mikroskop dan membuat preparat. Keterampilan observasi seperti mengamati objek pengamatan dengan detail dan mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dari objek yang diamati. Keterampilan berkomunikasi seperti menggambarkan dan menyatakan secara verbal atau tertulis mengenai objek hasil pengamatan. 
7.      Data dan analisis data: Kegiatan praktikum ini akan menghasilkan fakta bayangan objek dari preparat. berupa gambar Paramaecium dan Protozoa lainnya, Hydra, Spirogyra dan Fitoplankton lainnya, serta struktur akar, batang, daun monokotil dan dikotil. Data hasil pengamatan tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk gambar objek yang diamati dan tabel perbandingan struktur tumbuhan monokotil dan dikotil. 
8.      Berkaitan dengan cara penggunaan mikroskop kesimpulan diarahkan pada:
a)      Fungsi dari komponen mikroskop
b)      Cara mengamati dengan menggunakan mikroskop
c)      Cara membuat preparat
Penarikan kesimpulan berdasarkan materi diarahkan pada:
a)      Karakteristik objek yang diamati
b)      Perbedaan bentuk dan struktur  objek
9.      Terapan dan pengembangan: Dari kegiatan praktikum ini, akan dihasilkan keterampilan proses sains berupa pengamatan dengan menggunakan mikroskop dan alat pendukung lainnya seperti pembuatan preparat. Keterampilan ini merupakan dasar dari keterampilan lainnya yang digunakan untuk mempelajari objek-objek yang berupa makhluk hidup.

3 komentar:

  1. Bu guru ini saya anak kelas 7C
    ( riandaka cahyadi putra )

    BalasHapus
  2. Bu guru ini saya Deis kls 7f
    (Uyun Nurdeis Buamona)

    BalasHapus
  3. Bu guru ini saya Anggoro kls 7a
    (Anggoro Putra Purwoto)

    BalasHapus